Bagaimanakah Nanti Kita Dibangkitkan Dari Alam Kubur?
Kita meyakini kelak alam semesta akan hancur ketika Allah telah menetapkan berdirinya kiamat. Tiupan sangkakala malaikat Israfil telah menyebabkan seluruh yang bernyawa menjadi mati dan menyebabkan kehancuran total langit dan bumi. Setelah alam semesta hancur dan seluruh mahluk yang bernyawa telah meninggal, kecuali yang dikehendaki oleh Allah, maka ruh manusia dan jin tetap berada di alam kubur selama rentang waktu yang Allah kehendaki.
Jasad manusia dan jin telah hancur binasa, dan satu-satunya jasad yang masih utuh adalah jasad para Nabi dan Rasul. Semua tulang-belulang dan anggota badan manusia hancur, kecuali satu tulang yaitu tulang ekor. Rasulullah SAW pernah mengabarkan bahwa ada bagian tulang manusia yang tidak akan hancur di makan tanah, Beliau bersabda:
"Setiap anak Adam akan dimakan oleh tanah kecuali Ajabu Dzanab (sebuah bagian dari tulang ekor) dari situlah ia diciptakan dan dibentuk kembali" (HR. Muslim: 2955).
Dan dari tulang ekor inilah, Allah menyatukan bagian-bagian tubuh manusia yang lain. Allah kemudian menurunkan hujan dari langit yang menyatukan anggota-anggota badan manusia dan mengembalikannya seperti sedia kala sebagaimana seperti saat ia belum mati. Setelah jasad manusia kembali seperti sedia kala, Allah lalu mengembalikan ruh kepada jasadnya dan memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dengan tiupan inilah, seluruh manusia dan jin bangkit dari alam kubur. Yaumul Baats atau hari kebangkitan dan Yaumul Hasyr atau hari pengumpulan. Begitu malaikat Israfil meniup sangkakala kembali, semua mahluk yang telah mati kembali hidup. Mereka keluar dari kubur dengan cepat dan bergegas berjalan cepat untuk menghadap ruh mereka, untuk menjalani pengadilan amal. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri (menunggu putusan masing-masing)" (QS. Az-Zumar: 39-68).
Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan mereka sama seperti ketika mereka meninggal dunia. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai seperti apa yang meninggal" (HR. Muslim: 2878).
Jika kita meninggal dalam keadaan sujud saat sholat, maka kita akan dibangkitkan dengan cara itu juga. Contoh lain adalah saat kita meninggal pada saat ikram, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, dan kafani ia dengan dua kain ihramnya dan jangan menutup kepalanya, karena Allah akan membangkitkannya dalam keadaan bertalbiyah" (HR. Bukhari: 1265 dan Muslim: 1206).
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa ketika kita meninggal saat sedang melakukan ibadah haji, maka kita akan dibangkitkan dalam keadaan kita sedang menyerukan kalimat talbiyah "Labbaik, Allahumma Labbaik Labbaik laa syariika laka labbaik innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika laka". Demikianlah seruan kalimat talbiyah, keadaan seperti ini sungguhlah amat mulia, karena kita dibangkitkan pada saat kita sedang menyerukan ke-Esa-an, kekuasaan dan kekuatan Allah. Subhanallah.
Sedangkan untuk orang yang mati karena terbunuh, maka ia akan dibangkitkan dengan cara orang tersebut akan memegang tangan orang yang membunuhnya seraya berkata: "Ya Rabb, orang ini yang telah membunuhku" (HR. An Nasai 2/164 Shahih).
Kemudian amal-amal mereka akan dipertanyakan, dihitung, ditimbang dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Segala apa yang mereka perdebatkan kala masih hidup di dunia, seperti keadilan, kezaliman, keimanan dan kekafiran, amal kebajikan dan keburukan semuanya diputuskan balasannya pada hari tersebut. Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman yang artinya:
"Lalu ditiuplah sangkakala, seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup) menuju kepada Rabbnya, mereka berkata 'Celakalah kami! Siapakah yang telah membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?'. Inilah yang dijanjikan oleh Allah Ta'ala yang Maha Pemurah dan para Rasul-Nya, teriakan itu hanya sekali, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada kami (untuk dihisab). Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kalian tidak akan diberi balasan kecuali sesuai dengan apa yang telah kalian kerjakan" (QS. Yassin: 51-54).
Proses kebangkitan seluruh mahluk hidup dari dalam kubur adalah untuk menjalani pengadilan Allah di akhirat, telah diingkari oleh orang-orang kafir dan musyrik. Padahal ia merupakan hal yang sangat mudah bagi Allah, jika Allah mampu menciptakan seluruh mahluk hanya dengan mengucapkan satu kata "kun" = "jadilah", maka membangkitkan mereka kembali setelah mereka hancur adalah jauh lebih mudah. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman Nya yang berarti:
"Dan dialah yang menciptakan mahluk dari permulaan, kemudian Dia membangkitkannya (menghidupkannya) kembali, dan menghidupkan kembali adalah lebih mudah bagi-Nya" (QS. Ar-Ruum: 27).
Tujuh Kelompok Orang Yang Akan Mendapat Perlindungan Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda:
"Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya dipertautkan dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab 'sungguh aku takut kepada Allah', seseorang yang mengeluarkan shodaqoh lantas disembunyikan sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata" (HR. Bukhari dan Muslim).
Marilah kita merenungkan diri, apakah kita sudah menjadi salah satu dari tujuh kelompok yang telah disebutkan di dalam hadits? Sudahkah kita berusaha menjadi orang yang adil? Orang yang taat beribadah kepada Allah? Orang yang senantiasa ke masjid untuk beribadah? Orang yang mencintai karena Allah? Orang yang takut akan Allah? Orang yang bershodaqoh tapi tidak bersifat riya'? dan terakhir adalah orang yang berdzikir tanpa terlihat oleh orang lain? Wallahualam bishowab, hanya Allah dan diri kita yang tahu jawabannya.
Siapakah orang pertama yang akan dibangkitkan terlebih dahulu?
Manusia yang pertama kali dibangkitkan dan keluar dari alam kubur adalah Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian melebihkan seorang Nabi atas para Nabi yang lain, sesungguhnya sangkakala akan ditiup maka seluruh mahluk yang ada di langit dan di bumi akan mati, kecuali mahluk yang dikehendaki oleh Allah, kemudian sangkakala ditiup sekali lagi maka aku orang yang pertama kali dibangkitkan karena ternyata Musa sudah memegang tiang Arsy, aku tidak tahu apakah dia telah dibalas atau dihitung mati dengan pingsan yang ia alami saat di gunung, ataukah memang dia dibangkitkan sebelumku. Akupun tidak mengatakan ada Nabi yang lebih utama dari Yunus bin Mata" (HR. Bukhari: 3162 dan Muslim: 4376).
Video Bagaimanakah Nanti Kita Dibangkitkan Dari Alam Kubur?
Baca juga artikel terkait:
Komentar
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang sopan dan beretika, terima kasih atas kunjungannya