Kampanye Hitam Terhadap Prabowo dan Jokowi
Pemilu Pilpres 2014: Kampanye Hitam Saatnya Ditinggalkan
Baca juga artikel terkait Profil Jokowi Dan Anak-anaknya
Menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) yang akan diadakan tanggal 9 Juli 2014, kian banyak beredar video, pesan singkat di telepon seluler, bahkan selebaran yang isinya berupa kampanye hitam terhadap salah satu pasangan capres dan cawapres. Efektifkah?
Kampanye Pilpres 2014 belum dimulai, namun hampir setiap hari terdengar rumor tak sedap tentang 2 capres dan cawapres yang akan maju tersebut. Bahkan kampanye ini mulai menjurus ke isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang membuat Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sibuk menangkis serbuan kabar tak sedap itu. Hal ini menyita perhatian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Agar menang, tim sukses sebaiknya fokus untuk membantu capresnya berkomunikasi secara efektif dengan rakyat", demikian masukan SBY yang disampaikan di akun twitter nya +SBYudhoyono pada hari Kamis (29/5). SBY yakin kampanye macam ini tidak akan sukses. "Percayalah tidak akan efektif." pesan SBY.
Saat ini sudah banyak kampanye hitam terhadap Jokowi dan Prabowo yang beredar di masyarakat, antara lain:
- Jokowi:
- Keturunan Tionghoa dan beragama Kristen dengan nama Herbetus Joko Widodo (Oey Hong Liong)
- Dikabarkan meninggal dunia
- Ada surat panggilan palsu dari Kejaksaan Agung soal kasus Trans Jakarta
- Jokowi akan menghentikan tunjangan sertifikasi guru
- Jokowi capres boneka
- Prabowo:
- Kepemilikan kewarganegaraan ganda, RI dan Yordania
- Ingin membunuh Joko Widodo
- Melakukan pemukulan di KPU
- Kekayaan Prabowo didapat dari korupsi
Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut bahwa kampanye hitam dapat dikategorikan sebagai tindak pidana. Namun, selama masih belum ada pelaku yang tertangkap tangan, Bawaslu tidak dapat memproses black campaign tersebut.
Juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan, menegaskan timnya tetap mendorong kampanye positif. Dia berharap pasangan Capres dan Cawapres beradu ide dan gagasan rencana program pemerintah bukan memainkan kampanye hitam seperti menggunakan isu SARA untuk saling memojokkan.
Baca juga artikel terkait Profil Jokowi Dan Anak-anaknya
Komentar
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang sopan dan beretika, terima kasih atas kunjungannya